Memorabilia93

 Suatu saat di tahun 1993, saya masih duduk di semester II di salah satu PTN, ada sekeleompok anak SMK berjumlah 5 orang yang kesemuanya adalah perempuan praktek lapang di kampung saya. Mereka praktek terkait pembukuan yang dilakukan oleh produsen kecap. Entah kenapa mereka menginap di rumah saya, mungkin karena kedekatan orangtua saya dengan pak Lurah yang juga seorang ketua RT. Dalam rencananya mereka akan melakukan praktek lapang selama 3 bulan. Dalam perjalanannya ternyata terdapat salah seorang dari mereka yang bernama @Herlina yang punya intensi khusus terhadap saya. Hal ini saya ketahui saat suatu ketika saya mau tidur (tempat tidur saya bersebelahan dengan kamar mereka) saya mendengar @Herlina mengatakan terkait karakter saya yang pendiam dan cuek terhadap mereka walaupun begitu saya pernah mengantar Herlina ke sumber air dekat rumah hanya sekedar untuk melihat lingkungan sekitar. Setelah mereka selesai dengan praktik kerja lapangannya yang dilakukannya selama 3 bulan, merekapun kembali ke sekolah. Sebelum merka benar-benar menyelesaikan secara penuh tugas PKLnya @Herlina masih sempat ke rumah bahkan dengan membawa bibinya yang bekerja di Asuransi dan mengajak saya untuk kerja partime. Saya bukannya tidak mau tetapi jadwal kuliah yang padat, praktik di laboratorium yang menyita cukup waktu, responsi, ujian tiap akhir pekan dan keraguan saya terhadap gaya komunikasi saya menyebabkan saya tidak bisa melakukan kerja partime. Ada hal yang mengagetkan saya ternyata @Herlina menaruh perhatian lebih pada saya sementara saya tidak menyadarinya, (mungkin karena saya menganggap mereka adalah adik karena saya sudah kuliah sedangkan mereka masih duduk di SMK), walaupun sebenarnya saya juga berperasaan sama hanya saja saya tidak berani mengingat saya adalah anak dari RT dimana tempat mereka kost dan karena saya tidak punya kepercayaan dan keberanian diri untuk mengungkapkannya pada @Herlina tentang perasaan saya, selain itu karena saya juga seorang aktivitis Rohis di kampus. Hal tersebut saya ketahui setelah mereka selesai PKL dimana saya menerima sepucuk surat dari @Herlina yang isinya menanyakan kenapa surat pertamanya tidak di jawab, saya bingung karena tidak ada surat yang sampai ke saya sebelumnya, sepertinya surat pertama tersebut tidak sampai ke saya. Setelah surat kedua saya terima sayapun membalas surat tersebut dengan menyatakan bahwa saya belum menerima surat pertamanya dan sejak saat itu saya tidak lagi berhubungan dengan mereka khususnya @Herlina. Sampai sekarangpun saya pernah mencarinya lewat media sosial untuk sekedar memohon maaf tetapi berhubung waktu telah mengubah segalanya sehingga pencarianpun mejadi tidak berjalan dengan baik. Seandainya waktu bisa kembali ke 1993…. saat di tahun 1993, saya masih duduk di semester II di salah satu PTN, ada sekeleompok anak SMK berjumlah 5 orang yang kesemuanya adalah perempuan praktek lapang di kampung saya. Mereka praktek terkait pembukuan yang dilakukan oleh produsen kecap. Entah kenapa mereka menginap di rumah saya, mungkin karena kedekatan orangtua saya dengan pak Lurah yang juga seorang ketua RT. Dalam rencananya mereka akan melakukan praktek lapang selama 3 bulan. Dalam perjalanannya ternyata terdapat salah seorang dari mereka yang bernama @Herlina yang punya intensi khusus terhadap saya. Hal ini saya ketahui saat suatu ketika saya mau tidur (tempat tidur saya bersebelahan dengan kamar mereka) saya mendengar @Herlina mengatakan terkait karakter saya yang pendiam dan cuek terhadap mereka walaupun begitu saya pernah mengantar Herlina ke sumber air dekat rumah hanya sekedar untuk melihat lingkungan sekitar. Setelah mereka selesai dengan praktik kerja lapangannya yang dilakukannya selama 3 bulan, merekapun kembali ke sekolah. Sebelum merka benar-benar menyelesaikan secara penuh tugas PKLnya @Herlina masih sempat ke rumah bahkan dengan membawa bibinya yang bekerja di Asuransi dan mengajak saya untuk kerja partime. Saya bukannya tidak mau tetapi jadwal kuliah yang padat, praktik di laboratorium yang menyita cukup waktu, responsi, ujian tiap akhir pekan dan keraguan saya terhadap gaya komunikasi saya menyebabkan saya tidak bisa melakukan kerja partime. Ada hal yang mengagetkan saya ternyata @Herlina menaruh perhatian lebih pada saya sementara saya tidak menyadarinya, (mungkin karena saya menganggap mereka adalah adik karena saya sudah kuliah sedangkan mereka masih duduk di SMK), walaupun sebenarnya saya juga berperasaan sama hanya saja saya tidak berani mengingat saya adalah anak dari RT dimana tempat mereka kost dan karena saya tidak punya kepercayaan dan keberanian diri untuk mengungkapkannya pada @Herlina tentang perasaan saya, selain itu karena saya juga seorang aktivitis Rohis di kampus. Hal tersebut saya ketahui setelah mereka selesai PKL dimana saya menerima sepucuk surat dari @Herlina yang isinya menanyakan kenapa surat pertamanya tidak di jawab, saya bingung karena tidak ada surat yang sampai ke saya sebelumnya, sepertinya surat pertama tersebut tidak sampai ke saya. Setelah surat kedua saya terima sayapun membalas surat tersebut dengan menyatakan bahwa saya belum menerima surat pertamanya dan sejak saat itu saya tidak lagi berhubungan dengan mereka khususnya @Herlina. Sampai sekarangpun saya pernah mencarinya lewat media sosial untuk sekedar memohon maaf tetapi berhubung waktu telah mengubah segalanya sehingga pencarianpun mejadi tidak berjalan dengan baik. Seandainya waktu bisa kembali ke 1993….

Komentar

Postingan Populer